Monday, May 6, 2013

Penanganan Sakit Bayi: Demam dan Kejang Demam



A. Demam
Suhu badan yang normal berkisar antara 36,5 – 37 derajat celsius. Namun, suhu badan anak-anak cenderung berfluktuasi dan suhu 38,5 derajat celsius tidak selalu perlu dikhawatirkan. Demam merupakan respon alamiah tubuh terhadap infeksi. Tetapi pada anak-anak, suhu tubuh yang sesungguhnya tidaklah sepenting kondisi anak secara umum. Sebagai contoh, Anda tidaklah perlu khawatir jika penyebab demamnya jelas, misalnya pilek, dan anak Anda terlihat tenang setelah demamnya turun. Kami (Laurent, S. and Reader, P) sering melihat orang tua yang malu karena si anak yang tadinya demam dan luar biasa rewel tiba-tiba membaik begitu sampai di klinik atau rumah sakit. Ternyata, hanya dengan membawa sang anak ke luar sehingga ia bisa menghirup udara segar dapat menurunkan demamnya.
Anda justru harus waspada jika anak sangat mudah marah dan letargi (lesu), atau jika suhu badannya berfluktuasi sekitar 38,5 derajat celsius selama lebih dari 4 jam walaupun sudah berusaha diturunkan. Demam harus diturunkan sesegera mungkin terutama jika lebih dari 39 derajat celsius. Anak yang demam terlihat kemerahan, merasa kepanasan (meski tangan dan kakinya terasa dingin), dan menolak untuk makan. Cara terbaik untuk mendiagnosis demam adalah menggunakan termometer.

Yang Bisa Anda Lakukan
Tujuan Anda adalah menurunkan demam si buah hati. Inilah saatnya Anda tidak menuruti anjuran sang nenek untuk menyelimuti anak dengan rapat (katanya supaya ia merasa hangat dan nyaman) karena badannya sendiri sudah panas menyengat.

  1. Berilah batita parasetamol atau ibuprofen sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Sebaiknya obat diberikan secara teratur daripada menunggu demam kembali.
  2. Lepaskan pakaian luarnya sehingga si kecil hanya mengenakan kaus dalam dan pospaknya.
  3. Jika demamnya sangat tinggi atau Anda tidak memiliki parasetamol atau ibuprofen, sekalah seluruh tubuh anak dengan waslap dan air hangat. Jangan sampai batita menggigil karena ini justru bisa menaikkan suhu tubuhnya.
Segera ke Dokter Jika:

  • Demam tidak turun selama 4 jam atau lebih.
  • Demam yang datang dan pergi selama 5 hari atau lebih.
  • Bayi Anda di bawah usia 3 bulan.

B. Kejang Demam
Bagi sejumlah anak (sekitar 5 persen) dengan rentang usia 6 bulan sampai 5 tahun, demam tinggi dapat mengakibatkan kejang. Kejang demam menyebabkan anggota gerak tubuh menjadi kaku, tidak terkontrol, gerakan-gerakan menghentak, dan hilang kesadaran. Waspadalah karena sering kali kejang terjadi pada saat suhu tubuh naik secara cepat di awal suatu penyakit. Secara umum, kejang demam tidak berbahaya dan tidak menyebabkan masalah jangka panjang bagi sang anak. Kejang demam juga tidak berhubungan dengan epilepsi. Akan tetapi, orang tua dapat sangat stres dibuatnya. Bahkan banyak orang tua yang mengalami ini menyangka anaknya akan meningggal.

Yang Bisa Anda Lakukan
Baringkan batita pada posisi pemulihan supaya tidak tersedak. Jangan memasukkan jari Anda atau benda apapun untuk mengganjal mulutnya. Panggil ambulan dan jika mungkin catatlah lama kejangnya. Kebanyakan kejang berlangsung cepat, tapi saat Anda sadar menyaksikan secara langsung anak mengalami kondisi ini, waktu terasa sangat lambat. Kejang demam batita mungkin sudah berhenti saat ambulan tiba. Namun jika si kecil masih kejang, obat akan diberikan melalui anus atau infus. Jika kejang tidak berhenti juga (sangat jarang), buah hati Anda akan dibius dan dibawa ke ruang perawatan intensif selama beberapa waktu untuk berjaga-jaga.
Posisi Pemulihan untuk Bayi


Posisi Pemulihan untuk Anak dan Dewasa
Apabila kejang demam berakhir sebelum Anda sempat memanggil ambulan, bawalah si kecil ke dokter untuk diperiksa secara total. Kebanyakan anak akan tidur lebih lama setelah kejang dan tidak ingat apapun sesudahnya.

Kapan Akan Terjadi Lagi?
Sekitar sepertiga anak-anak rentan mengalami kejang demam sampai usia 5 tahun. Jadi, setiap kali anak demam berusahalah untuk menurunkannya. Apabila anak mengalami kejang demam lagi, Anda tidak perlu menelpon ambulan kecuali kejangnya berlangsung lebih dari 5 menit. Bawalah anak ke dokter supaya dapat didiagnosis penyebab demamnya. Jika anak mengalami kejang selama lebih dari 5 menit, ia akan diberi diazepam dalam bentuk supositoria (Telentangkan/miringkan si kecil, lepaskan pospaknya. Masukkan obat yang ujungnya berbentuk seperti peluru ke lubang anusnya. Rapatkan kedua belah pantat bayi selama beberapa saat supaya obat tidak terdorong keluar lagi). Anda akan diberi tahu kapan harus memberikan obat ini. Biasanya, obat ini diberikan saat kejang berlangsung lebih dari 3 menit.

Untungnya, kejang demam jarang sekali berkembang menjadi kondisi yang lebih serius. Putra tertua kami (Laurent, S. and Reader, P.) mengalami kejang demam saat berusia 2 tahun. Kejangnya itu sebenarnya salah kami juga. Ia mengalami demam tinggi, jadi kami membawanya ke tempat tidur kami yang hangat untuk tidur bersama. Kami terbangun oleh hentakan-hentakan kejang yang berlangsung selama kurang lebih semenit. Setelah itu, dia baik-baik saja karena kami tidak pernah membiarkannya kepanasan seperti itu lagi.

Mengukur Suhu Badan
Kebanyakan orang megukur demam dengan merasakan panas atau tidaknya kulit. Sebaiknya, carilah cara yang lebih ilmiah. Cara yang paling efektif mengukur suhu tubuh bayi atau batita adalah dengan menggunakan termometer telinga elektronik. Pengukuran menggunakan alat ini hanya membutuhkan beberapa detik dan tidak menyebabkan anak rewel. Ujung termometer dimasukkan ke telinga si kecil, lalu bacaan suhu akan ditunjukkan di layar digital termometer tersebut.

Termometer digital digunakan di ketiak atau mulut. Alat ini efektif, tapi sulit meminta bayi atau batita untuk tenang beberapa saat supaya mendapat ukuran yang akurat. Termometer tempel ditempelkan di dahi dan akan berubah warna sesui dengan suhu tubuh. Namun, termometer ini kurang akurat. Sementara itu, penggunaan termometer air raksa tidak lagi dianjurkan.

Sumber:
Laurent, S. and Reader, P. (2007). Your Baby Month by Month. Inggris: A Dorling Kindersley Limited

--- Untuk lebih lengkapnya Anda bisa membeli buku versi bahasa Indonesia di toko buku terdekat dengan judul Ensiklopedia Perkembangan Bayi dari Erlangga ---

Semoga Bermanfaat.

No comments: