Anda akan
melihat perubahan cepat pada si mungil di antara minggu 4 dan 12 saat tubuh dan
kepribadiannya mulai berkembang. Ia akan berubah dari makhluk mungil tak
berdaya menjadi sosok individu kecil yang lengkap. Dari saat mencoba tersenyum
untuk pertama kalinya hingga tawa lebar kegirangan saat melihat Anda, responnya
semakin hari akan semakin berkembang pesat.
Gerakan si
kecil akan mulai lebih disengaja dan ia bahkan mungkin akan mulai berguling
dari punggung ke sisinya pada bulan ketiga. Jangan pernah meninggalkannya
sendirian di permukaan apapun yang dapat membuatnya jatuh. Si kecil semakin
kuat dan akan mulai menendang serta mengibaskan tangannya saat kegirangan.
Pada bulan
keduanya, si mungil akan mengenal tangan dan kakinya. Pada saat minggu ke-12,
ia sudah bisa mengatupkan kedua tangannya. Walau begitu, si kecil belum
menyadari bahwa kaki dan tangannya adalah miliknya sendiri. Saat ia tiba-tiba
melihat anggota tubuhnya itu, ia akan terpana penuh minat. Anda dapat
memanfaatkan fase ini dengan membeli sepatu kain dan sarung tangan dengan
bunyi-bunyian. Pakaikan pada si kecil (satu dulu untuk awalnya). Ia akan
tertarik pada bunyi yang dibuatnya saat ia mengibaskan tangannya atau menendang
kakinya. Ini menjadi awal dari pengalamannya belajar sebab-akibat.
Si mungil
akan kehilangan refleks genggamnya pada bulan kedua. Ini akan digantikan dengan
genggaman disengaja yang akan ia gunakan untuk memegang benda. Kedua tangan si
kecil akan rileks dan membuka. Jika Anda menaruh sebuah rattle pada tangan si kecil, kemungkinan ia akan memegangnya
sesaat. Ia juga akan mulai mencoba meraih ke arah benda yang ada, seperti
mainan yang digantung di atas tempat tidurnya. Si kecil juga akan mencoba
mengambil barang yang ada di dekatnya. Keahlian terakhir ini akan lebih banyak
meleset dan akan dibutuhkan waktu beberapa bulan sebelum ia dapat meraih benda
secara akurat.
Bayi Anda akan mulai dapat mengendalikan kepalanya seiring menguatnya otot leher. Begitu si mungil mulai dapat mengendalikan kepalanya, pastikan ia rutin tengkurap saat tidak sedang tidur. Saya (Laurent, S. and Reader, P.) melihat begitu banyak bayi yang kepalanya terbentuk aneh karena mereka selalu dibaringkan terlentang. Seiring waktu, ini dapat menggepengkan bagian belakang atau sisi kepala si mungil. Walau penting bagi bayi Anda untuk tidur terlentang, namun penting juga bagi perkembangan yang sehat untuk dibaringkan tengkurap saat ia bangun dan ada seseorang yang mengawasinya. Buah hati yang menghabiskan banyak waktu terlentang dapat lebih lambat berguling dan merangkak. Selain itu, bayi yang tidak ditelungkupkan sama sekali sejak minggu-minggu pertama menjadi stres begitu dibaringkan tengkurap.
Selagi
terbaring di atas perutnya, buah hati Anda akan segera mulai dapat
menengadahkan kepalanya sedikit sebelum terjatuh lagi. Coba taruh sebuah rattle atau mainan lembut di depan si
mungil untuk mendorongnya mengangkat kepalanya. Mulai sekitar minggu ketujuh,
si kecil tidak lagi menekuk kakinya ke belakang. Pada minggu ke-12, si kecil
akan mulai dapat menengadah lebih tinggi dan bahkan mengangkat dadanya dengan
bertumpu pada lengannnya.
Saat mulai
mengenal si kecil, Anda akan mengerti cara terbaik menangani dan bermain
dengannya. Anda juga akan mengenal kapan ia sudah lelah dan ingin beristirahat.
Jika bayi Anda sedikit penakut dan gampang kaget, timang dan bicaralah
dengannya menggunakan suara lembut. Jika si kecil sangat aktif dan awas,
berikan sebanyak mungkin kesempatan untuk memperhatikan hal di sekitarnya. Anda
akan segera melihat apa yang membuat si kecil girang dan apa yang membuatnya rewel.
Ikuti saja si mungil dan sesuaikanlah respon Anda.
Si kecil
akan sangat bahagia jika ia di dekat Anda. Tak perlu menimangnya, Anda dapat
mengobrol dan berdendang untuknya. Bila si buah hati menangis dan Anda tidak
dapat segera menggendongnya, berbicaralah dengannya. Suara Anda akan
menenangkan dan memberitahukannya bahwa Anda dekat dengan si kecil. Betapapun
sibuknya Anda, cobalah untuk menyisihkan waktu tenang dengan si kecil. Nikmati
senyum baru si mungil yang akan muncul lebih sering dalam minggu-minggu ke
depan.
Umumnya,
ibu dan sang bayi akan menjalani pemeriksaan kesehatan dua minggu setelah
persalinan. Setelah itu, ibu akan diminta datang kembali setelah masa nifas dan
bayi setelah berumur satu bulan. Dokter Anda akan memastikan si mungil sehat
dan Anda pulih dari persalinan, baik fisik maupun emosional.
Pemeriksaan
fisik kali ini mirip dengan yang dilewati si mungil saat lahir. Perhatian ekstra
akan diberikan pada mata, jantung, pinggul, detak nadi di pangkal atas kaki,
dan bentuk tulang punggung si kecil. Jika buah hati Anda laki-laki, dokter akan
memeriksa apakah testisnya berada dalam skrotum. Aspek-aspek berikut juga akan
diperiksa:
- Penglihatan: walau ia belum dapat melihat jarak jauh dengan jelas, mata si mungil pada usia ini seharusnya sudah dapat terfokus dan dapat mengikuti wajah yang bergerak.
- Pendengaran: si kecil seharusnya masih tetap gampang kaget dengan bunyi yang keras dan menjadi tenang saat mendengar suara Anda.
- Senyuman: kebanyakan bayi sudah mulai tersenyum pada usia 6-8 minggu.
- Kendali fisik: si buah hati akan diperiksa apakah kaki dan tangannya bergerak dengan frekuensi yang sama banyaknya, dan apakah ia dapat menopang kepala sendiri untuk waktu yang pendek.
- Menyusui: pertumbuhan keseluruhannya akan diperiksa dan Anda juga akan ditanya apakah si kecil menyusu dengan baik.
Cara kerja
vaksin adalah menstimulasi tubuh si kecil untuk membentuk antibodi terhadap
penyakit tertentu agar ia menjadi kebal. Memang terdapat kontroversi seputar
vaksinasi. Tapi secara umum, vaksinasi adalah cara aman dan efektif melindungi
buah hati dari potensi terjangkit penyakit berbahaya.
Program imunisasi di Indonesia melindungi si kecil dari penyakit berikut ini. Beberapa di antaranya dapat menyebabkan kematian jika tidak didiagnosa dan ditangani sejak dini:
- Difteri adalah penyakit bakteri menular yang menyebabkan kesulitan bernapas dan dapat meerusak jantung, saraf, dan kelenjar-kelenjar tubuh.
- Tetanus adalah bakteri yang ada di dalam tanah dan masuk ke dalam tubuh melalui luka dan lecet. Bakteri ini menyebabkan kelumpuhan, kontraksi otot yang menyakitkan, dan dapat berakibat fatal.
- Pertusis atau batuk rejan adalah penyakit yang sangat menular dan dapat menyebabkan serangan batuk kejang yang berkepanjangan. Ciri khasnya adalah suara “menggonggong” yang terdengar saat si mungil menarik napas. Pertusis dapat menyebabkan pneumonia (radang paru), kerusakan otak, dan kematian, terutama pada bayi di bawah usia enam bulan.
- MMR (Mumps/gondongan, Measles/campak, Rubela): Gondongan adalah infeksi virus yang dapat menyebabkan komplikasi parah seperti meningitis, ketulian, dan impotensi pada laki-laki. Campak addalah penyakit sangat menular yang dapat menyebabkan radang telinga, permasalahan pada sistem saraf, kerusakan otak, dan pneumonia. Rubela, dikenal juga sebagai campak Jerman, adalah enyakit menular ringan yang dicebabkan oleh virus. Jika terjangkit pada masa kehamilan, dapat menyebabkan permasalahan sangat serius bagi bayi yang belum lahir.
- Polio adalah virus yang luar biasa menular dan mempengaruhi pusat sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan.
- Hib (haemophilus influenzae tipe b) adalah bakteri yang menyebabkan penyakit seperti meningitis (radang selaput otak), septikemia (keracunan darah), dan pneumonia.
- Pneumokokus adalah bakteri yang menyebabkan penyakit serius, termasuk meningitis pnemokokal, pneumonia, ddan septikemia.
Saat vaksinasi
bayi Anda mungkin akan takut dan stres saat disuntik. Berikanlah pelukan untuk
menenangkannya atau berikanlah payudaya Anda atau botol susu formula untuk
menyusu. Banyak bayi yang tidak mengalami reaksi nyata setelah divaksinasi. Namun,
sebagian bayi akan mengalami demam dalam 24 jam setelah suntikan dan mungkin
agak rewel. Ini dapat Anda redakan dengan 2,5 ml cairan paracetamol khusus bayi
dan dapat diulang setelah enam jam jika perlu. Saya (Laurent, S. and Reader, P.)
selalu memberikan semua buah hati saya paracetamol sebelum imunisasi mereka. Kadang-kadang
bekas suntikan akan merah barang sehari atau dua hari. ini tidak perlu dikhawatirkan.
Jika reaksi ini tidak mereda atau diameternya melebihi 1,5 cm tunjukkan pada
dokter Anda.
Walau sering
membicarakan perubahan yang akan terjadi saat si kecil lahir, kebanyakan dari
kita tidak menyiapkan rencana untuk menghadapi perubahan ini. Kita membayangkan
berhubungan dengan orang lain akan dengan mudahnya dapat dilakukan di sela-sela
merawat bayi. Tetapi kenyataannya Anda perlu menyusun jadwal terlebih dahulu
jika hendak menghabiskan waktu tanpa si kecil.
Dua jam
tanpa si mungil dapat terasa luar biasa bebas. Ingin megahiskan waktu tanpa si
kecil tidak berarti Anda adalah orang tua yang buruk. Malah sebaliknya,
mengambil waktu untuk sendiri dan pasangan Anda serta kembali kepada si kecil
dengan semangat baru akan bermanfaat bagi semuanya. Karena sulit untuk spontan,
merencanakan waktu luang sebelumnya adalah ide yang baik. Saat hidup terasa
sibuk, sulit rasanya untuk mengatur sesuatu. Tapi jika Anda meminta seseorang
mengasuh si kecil, terdapat kemungkinan lebih besar Anda dapat berjalan-jalan
dan beristirahat. Rencana tidak jelas biasanya berakhir dengan kegagalan, dan
berarti Anda harus membatalkan rencana pergi Anda.
Baby Blues atau Depresi Pasca Persalinan (DPP)
Baby blues atau DPP adalah masa sedih yang dialami ibu di
awal-awal setelah melahirkan yang diduga disebabkan oleh turunnya hormon kehamilan
secara mendadak ditambah dengan perubahan hormonal pada permulaan produksi ASI.
Fenomena ini sering terjadi setelah kegembiraan melihat si kecil lahir berganti
dengan rasa syok harus memenuhi kebutuhannya siang dan malam, sementara sang
ibu masih mencoba pulih dari persalinan.
Jika Anda masih
merasa tak bersemangat saat si kecil sudah berusia lebih dari satu bulan, maka
sudah saatnya Anda mencari bantuan ahli kesehatan atau dokter Anda. Masa sedih
atau DPP ini seharusnya sudah lewat. Gejalanya bervariasi, tapi dapat termasuk
merasa tak bersemangat, resah, negatif, dan susah tidur. Selain itu juga dapat
berupa hilangnya nafsu makan, dan ketidakmampuan beradaptasi. Perasaan-perasaan
ini dapat tak tertahankan dan mungkin diikuti perasaan bersalah dan serangan
panik (panic attacts).
Pemicu kondisi
ini adalah perubahan total hidup karena kehadiran si kecil, terutama terhadap
hubungan Anda. Di saat para ibu sering merasa tubuh mereka bukan lagi milik
mereka sendiri melainkan milik bayi, para ayah sering merasa dinomorduakan. Keintiman
fisik dan emosional yang didapat dari seks mungkin masih ada. Biarpun sang ibu
sudah pulih dari persalinan, kemungkinan ia merasa dirinya tidak menarik lagi. Perasaan
diabaikan oleh Ayah dan kelelahan dapat menyebabkan masa-masa menjadi orang tua
baru sebagai masa yang berbahaya dalam hubungan Anda berdua. Hal yang
terpenting adalah menjaga komunikasi yang ada. Dengan komunikasi yang baik,
permasalahan dapat didiskusikan, dibagi, dan dimengerti sehingga tidak
terpendam menjadi salah pengertiandan kekesalan. Berpelukan dan berdekatanlah
secara fisik, serta terlibatlah dengan perawatan sang buah hati Anda.
- Dunia baru yang menakjubkan terbuka bagi si kecil saat ia mulai dapat melihat lebih jauh. Tak lama lagi bayi Anda juga akan mulai coba meraih.
- Kemampuan fisik si kecil akan semakin berkembang setiap harinya. Si mungil akan menggeliat kegirangan saat melihat Anda.
- Begitu si kecil mulai mengenal tangannya, keduanya tidak akan jauh-jauh dari mulutnya.
- Anda adalah dunia si buah hati, ia akan memperhatikan Anda dan mendengar suara Anda dengan girang.
- Menggenggam mainannya sebentar adalah kemampuannya yang akan berkembang dalam beberapa bulan berikutnya.
- Doronglah minat si mungil akan mainan warna terang dengan membaringkannya di bawah sebuah baby gym. Jika Anda menggerakkan mainan dalam jarak pandang si kecil, matanya akan mengikuti.
- Pada minggu ke-8 dan 12 si mungil mulai tertawa kecil dan Anda dengan cepat menemukan banyak cara untuk membuatnya tertawa girang.
- Belajarlah bagaiman cara memijat bayi untuk diterapkan pada si kecil.
- Kemungkinan si kecil yang menyusu formula akan lebih mudah dibimbing mengikuti jadwal rutin menyusu. Hal ini karena susu formula memakan waktu lebih lama untuk dicerna dan membuat si kecil kenyang lebih lama pula.
Sumber:
Laurent, S.
and Reader, P. (2007). Your Baby Month by
Month. Inggris: A Dorling Kindersley Limited
No comments:
Post a Comment